Ruang Rindu

Inilah kamu, ruang masa lalu, Tempat menemukan rimdu, tentang kamu.

Sabtu, 30 November 2013

Puisi- Dia di Ujung Kemarau


Dia di Ujung Kemarau
 Grobogan, 22 Oktober 2013

Ketika malam bertanya tentang arti kepergian..
Menusuk gelap hingga rongga rongga masa..
Bertanya tentang keikhlasan.... Melupakan, terlupakan, bahkan pergi dan dihianati....
Saat tersungkur redup dan berdalih.... Inilah kesetiaan, Yang akan tetap berdiri jika masih dinanti....
Tetap tegak, jika olehnya kembali diantara pantai dan lautan.....
September kini telah berlalu.....
Bergeming lirih, tinggalkan kemarau hati.... Badai telah datang....
Grimis mulai membasai urat urat nadi.... Aku menemukan dia, cinta di ujung dahaga. Engkau suara malam...
Katakan untuknya, Tentang isyarat hati.. Dan sesunggunya ini adalah cinta, seluruh ketulusan rasa yang tumbuh dari dalam jiwa..

Rabu, 27 November 2013

Surat Cinta

Sajak Cinta Ws Rendra SURAT CINTA Wanita Cantik Kutulis surat ini kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib, Dan angin mendesah mengeluh dan mendesah, Wahai, dik Narti, aku cinta kepadamu ! Kutulis surat ini kala langit menangis dan dua ekor belibis bercintaan dalam kolam bagai dua anak nakal jenaka dan manis mengibaskan ekor serta menggetarkan bulu-bulunya, Wahai, dik Narti, kupinang kau menjadi istriku ! Kaki-kaki hujan yang runcing menyentuhkan ujungnya di bumi, Kaki-kaki cinta yang tegas bagai logam berat gemerlapan menempuh ke muka dan tak kan kunjung diundurkan. Selusin malaikat telah turun di kala hujan gerimis Di muka kaca jendela mereka berkaca dan mencuci rambutnya untuk ke pesta. Wahai, dik Narti dengan pakaian pengantin yang anggun bunga-bunga serta keris keramat aku ingin membimbingmu ke altar untuk dikawinkan Aku melamarmu, Kau tahu dari dulu : tiada lebih buruk dan tiada lebih baik dari yang lain …… penyair dari kehidupan sehari-hari, orang yang bermula dari kata kata yang bermula dari kehidupan, pikir dan rasa. Semangat kehidupan yang kuat bagai berjuta-juta jarum alit menusuki kulit langit : kantong rejeki dan restu wingit Lalu tumpahlah gerimis Angin dan cinta mendesah dalam gerimis. Semangat cintaku yang kuta batgai seribu tangan gaib menyebarkan seribu jaring menyergap hatimu yang selalu tersenyum padaku. Engkau adalah putri duyung tawananku Putri duyung dengan suara merdu lembut bagai angin laut, mendesahlah bagiku ! Angin mendesah selalu mendesah dengan ratapnya yang merdu. Engkau adalah putri duyung tergolek lemas mengejap-ngejapkan matanya yang indah dalam jaringku Wahai, putri duyung, aku menjaringmu aku melamarmu Kutulis surat ini kala hujan gerimis kerna langit gadis manja dan manis menangis minta mainan. Dua anak lelaki nakal bersenda gurau dalam selokan dan langit iri melihatnya Wahai, Dik Narti kuingin dikau menjadi ibu anak-anakku !

Isyarat Sang Fakir

Isyarat Sang Fakir


Selepas senja, hingga fajar berdiri..
Mengukuhkan imajinasi untuk mengindahkanmu..
Dengan bersimpuh dalam kesamaran mimpi..
Ku lihat senyum anggun disudut bibirmu...
Dan terus teringat hingga pangkal jiwa...

Bayangmu memapahku untuk berdiri
Melenyapkan kesunyian,
Memecah pekat gelapnya kegelisahan..
Hingga memastikanku tentang kamu, tentang kerinduan...

Terdengar syahdu isyarat kehadiran..
Bersama semilir angin yg membawamu.
Terus Merajai pusar pikirku,
Hingga terasa lembut menyentuh cinta dalam Estetikanya..

Mungkinkah jika nanti aku memelukmu..
Melukis indah dalam anyaman kasih sayang,
Membujur lurus dengan garis kebahagiaan..
Terbingkai nada dngan syair keagungan...
Jika kini engkau jauh lebih indah dari bintang mlam ini...
Menyempurnakan perhiasan bumi untuk kehidupan..
Sedangkan aku hanya debu yg tertempel di pusaran silinder...
Terus terkoyag oleh kefakiran...
Terhempas tajam dilingkaran keterbatasan..

Somoga engkau indah karna untukku..

# 09-11-13